Entri Populer

Kamis, 05 Januari 2012

UNDERGROUND - The There Sixes


            Nama underground sendiri berasal dari golongan atau komunitas yang hidup di bawah tanah pada era perang dunia kesatu. Dimana mereka hidup tanpa ada aturan dan batasan. Di Eropa sendiri underground berarti kelompok yang tergolong minoritas dan keluar dari aturan-aturan khususnya Negara yang menganut system pemerintahan kerajaan yang monarki dan absolute. Atas dasar tersebut maka music dengan bergenrekan underground lahir. Musik underground terdiri dari berbagai genre musik yang berbeda yang beroperasi di luar budaya mainstream. Musik seperti biasanya dapat berbagi nilai-nilai bersama, seperti menghargai ketulusan dan keintiman; penekanan pada kebebasan berekspresi kreatif; apresiasi terhadap kreativitas seni. Musik underground atau independen merupakan jenis atau gaya yang jauh tak jalan. “Often the following will be relatively unknown except for individuals within the city”-Detroit Music.
            Musik underground, istilah ini telah diterapkan pada beberapa gerakan artistik, seperti musik psychedelic gerakan pertengahan 1960-an, tetapi istilah ini sejak saat itu datang untuk didefinisikan oleh seniman musik / band yang menghindari menjadi trend utama.  Pada tahun 1960, ‘underground’ istilah yang dikaitkan dengan hippie anak muda yang putus kuliah dan kehidupan kelas menengah mereka untuk hidup dalam sebuah komunitas off-grid yang bebas dan narkotika. Dalam musik populer modern, istilah underground mengacu pada penyanyi atau band mulai dari seniman yang melakukan DIY konser gerilya dan self-rekaman menunjukkan bahwa mereka sering berlabel independen. Pada beberapa gaya musik, istilah underground digunakan untuk menyatakan bahwa isi musik yang ilegal atau kontroversial, seperti dalam kasus awal 1990-an band asal AS seperti Cannibal Corpse konser  mereka yang berdarah cover art dan tema lirik yang mengkritik tajam pemerintahan. Black metal juga merupakan bentuk musik underground dan adegan Norwegia yang terkenal karena hubungan mereka dengan pembakaran gereja, okultisme , pembunuhan dan mereka yang anti-Kristen . untuk itu, semua golongan yang beraliran underground dianggap musik bagi alam yang ekstrem.
Intinya, lirik daripada music underground sendiri kebanyakan bertemakan tentang sisi kegelapan, kematian, darah, ketidakpuasan, pemberontakan, perang dan tuhan. Bagi mereka hidup haruslah saling menghargai. Kebersamaan adalah modal utamanya dan materi adalah hal yang harus di jauhi. Baik itu berupa ketenaran dan atau anti kemapanan. Seiring perkembangan waktu, music underground pun berkembang sangat pesat di era  70-an awal. Ada banyak jenis-jenis music underground yang ada di dunia.
Jenis Musik Underground
1.      Death Metal
Yaitu aliran music yang paling cadas dalam urutan tangga underground, dimana sering ada ritual-ritual yang tak lazim dengan presepsi yang awam dan penampilan yang “aneh” untuk masyarakat pada umumnya. Lahir dari Metal Subteranian, di awal 80-an dengan band-band seperti Venom dan Mercyful Fate, dengan lirik vokal yang “Luciferian (Satanik)”. Band-band ini menampilkan sisi kegelapan alam baka, tampil diatas panggung dengan penampilan seperti mayat atau mengecat tubuh seperti tengkorak.
Aliran ini menampilkan musik Dead-Earnest Demonik dengan lirik-lirik pembunuhan atau pembakaran gereja .
Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt dipopuler kan pada akhir 80an ) atau geraman maut (death growl dipopuler kan pada akhir 80an )dengan suara tenggorokkan (guttural/gurgle)".Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan ,Suffocation,Grave,Necrophagist.
Secara teknis musik mereka menggunakan keyboard untuk menghasilkan suara fuzzy dengan vokal yang menyayat. Band-band yang menganut aliran ini antara lain LandMark (album Anthems of the Welkin at dust, Century Media), Dimmu Borgir (Enthroned Darkness Triumphant, Nuclear Beast) dan Crade of Filth (Dusk and Her Embrance, Fierce/Mayhem).
2.      Black Metal
Tidak begitu berbeda dengan Death Metal, alira ini pun serupa. Hanya saja perbedaannya terletak pada sound dan isi liriknya saja. Aliran ini cocok sebagai soundtrack film-film horor. Semua band Death Metal memiliki nama band yang bertemakan kejadian tersebut diatas.
Black metal diawali oleh band Venom pada tahun 1982 lewat album berjudul Black Metal. lalu diikuti oleh band-band seperti Bathory, Mayhem, Mercyfull Fate, Hellhammer/Celtic Forst. semua band ini ter-Influence Venom. Band Black metal masih cenderung bermain Thrash metal. Pada awal 80an sampai 90an, Black metal sangat berkembang di daerah Skandinavia oleh band di atas tadi. Jenis musik metal ini juga termasuk jenis metal underground. Black metal mempunyai Sub-genre bernama NSBM , Neo Nazi Black metal dua komunitas tersebut termasuk yang berpengaruh di komunitas Underground. Contohnya: Deicide, Entombed, Morbid angel, Brujeria, Canibal corpse, Six feet under, Malevolent creations, Broken hopes, Obituary dan Hiprocrisy.
3.      Grind metal
Aliran ini pertama kali diperkenalkan oleh Napalm Death diakhir 80-an, sebuah kombinasi Death Metal dengan Punk Hardcore, yang liriknya banyak mengandung kritik kritik politik. Grindcore adalah sebuah genre musik ekstrem yang dimulai pada awal-ke pertengahan 1980-an. Ini menarik inspirasi dari beberapa genre musik paling abrasif .Grind metal ditandai dengan sangat terdistorsi , down-tuned gitar , kecepatan tingg , ketukan ledakan , dan vokal yang terdiri dari dimengerti menggeram, atau teriakan bernada tinggi.
4.      Thrash Metal
Thrash metal (kadang-kadang disingkat menjadi thrash), adalah sebuah extreme metal subgenre dari heavy metal yang berciri memiliki tempo yang cepat dan agresiv.Asal muasal thrash metal secara umum dijejaki pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, ketika beberapa band mulai menggabungkan sound dari New Wave of British Heavy Metal, menciptakan sebuah genre baru dan mengembangkan kedalam gerakan yang terpisah sendiri dari punk rock dan hardcore. Genre ini lebih agresiv dibandingkan speed metal. Sering kali dicampurkan dari kategori metal yang satu dengan metal yang lain, dan juga beberapa band ada yang menggabungkan pengaruh musikal dari genre non-metal. Lagu-lagu thrash metal biasanya menggunakan stem gitar nada rendah dan perkusi yang cepat. Lirik-lirik thrash metal sering mengangkat tema masalah-masalah sosial menggunakan bahasa yang kasar dan mendalam, sebuah pendekatan yang sebagian mirip dengan genre hardcore. Band "Empat Besar" atau "Big Four" thrash metal adalah Anthrax, Megadeth, Metallica, dan Slayer, yang secara bersama-sama dan memopulerkan genre ini diawal tahun 1980-an.Di Eropa style ini dibawa oleh tiga band asal Jerman, yaitu Kreator, Sodom, dan Destruction. Testament dan Exodus dari San Fransisco, Overkill dari New Jersey dan Sepultura dari Brazil.
5.      Progressive metal
Merupakan aliran Trash Metal yang paling kontras perubahannya. Musik ini menghadirkan suasana Classic New Wave dan ArtRock 70-an dengan paduan elemen melodi Jazzy abad 19, juga musik Romantic Classic, yang disuarakan dengan vokal tenor yang tinggi.  Band-band yang menganut aliran ini adalah Hellowen dari Jerman, Gamma Ray, BlindGuardian, Angra, dan band Amerika DreamTheater. Musik yang agak slow dari aliran ini dikategorikan DOOM termasuk dari lagu-lagu St.Vitus, Candlemass, Trouble.
Variasi dari musik mereka dengan 'Slow ‘n’ Heavy Sound' menghasilkan suara-suara unik Phsycedellic, seperti lagu Slo-Burn (album Slo-Burn, MalliciousVinyl).Band-band 'DOOM' kadang menggunakan synthesizers untuk menghasilkan suasana Gothic (khususnya di visualisasi Vocal) seperti ditampilkan dalam lagu MyDyingBride.(album Like Gods of the Sun, Fierce/Mayhem.
6.      Gothic Metal
Adalah sejenis musik metal yang biasanya (namun tidak selalu) memakai dua orang vokalis. Pertama vokal wanita dengan suara soprano, lalu vokal kedua adalah vokal pria dengan gaya vokal dari musik black atau death metal (sehingga gaya vokal seperti itu banyak disebut sebagai vokal 'Beauty and the Beast'). Lirik-liriknya kebanyakan bernuansa pagan, kemuraman, kegelapan. Aliran musik ini paling populer di Eropa, meskipun jumlah penggemar mainstream (kalangan umum) tidak banyak. Band yang terkenal dalam jenis musik ini adalah : Nightwish, Within Temptation, Epica, Theater of Tragedy, Lacuna Coil, Trail of Tear dan Evanescence. Untuk band indonesia yang mengusung jenis musik ini antara lain: Total Tragedy, Innerbeauty, Moses Bandwidth, Geboren, dan masih banyak lagi.
Gothic Metal juga merupakan musik metal yang berasaskan riff guitar seperti musik Thrash / Heavy Metal yang agak bermelodi redup serta dicampur dan disadur dengan unsur-unsur keyboard dan synth, serta lirik metafora/puisi yang menjurus kearah kegelapan, kemuraman dan pagan seperti band My Dying Bride Paradise Lost Anathema.
Dari akar musik Gothic Metal inilah muncul pula aliran Gothic Doom Metal dan Gothic Operatic Power Metal. Pembawa musik aliran Gothic/Doom yang terkenal ialah Theatre of Tragedy, mereka ialah band Gothic Doom Metal yang pertama yang memperkenalkan konsep “Beauty and the Beast act” yaitu konsep lagu yang menggabungkan suara growl seakan-akan Death Metal yang digandengkan dengan suara Mezzo-Soprano penyanyi wanita, bunyi guitarnya keras dan berat(Doom). Nightwish adalah contoh terbaik band Gothic Operatic Power Metal yang menggabungkan musik Power Metal yang dicampur dengan keyboard/synth serta lirik yang berlatar Gothic serta lengkingan soprano yang menonjol dari penyanyi wanitanya. Sekarang banyak kekeliruan yang timbul antara Operatic dan Gothic. Operatic Metal ialah seperti yang dibawakan oleh Therion dan Nightwish, yang menggabungkan unsur-unsur Simfoni Orkestra dan vocal Soprano. Vocal wanita dalam aliran Gothic lebih kepada Mezzo-soprano (ton nada suara yang rendah, seakan-akan suara nyanyian biasa).

Band Black Metal Penganut Satanisme

            Di antara banyak band-band metal Saat ini, terdapat beberapa band-band yang merupakan band-band sesat yang memuja setan. Band-band tersebut menjual jiwanya untuk para setan demi keinginanya agar memperoleh ketenaran. Band yang beraliran Death Metal dan Black Metal merupakan aliran metal yang paling banyak memiliki Band Metal-Satanis.


Acheron. Band yang beraliran sesat itu misalnya Acheron, band yang berdiri pada tahun 1998, dan dibentuk oleh Pendeta Vincent Crowley di Tampa, Florida. Yang kemudian bergabung dengan Peter H. Gilmore, Magister Gereja Setan.Dan untuk pertama kalinya, band ini merilis album yang berjudul “Messe Noir” pada tahun 1988. Album ini dibuat khusus sebagai edisi terbatas 7-inci yang juga merupakan rekor dimensi sebuah album yang belum pernah ada sebelumnya, dan untuk membuat album ini benar-benar kental terhadap aliran satanis, Acheron membuat album ini dicopy hanya untuk 666 eksemplar.
Kemudian pada tahun 1991, band ini membuat tercengang dunia dengan menerbitkan album kedua mereka yang berjudul Rites of the Black Mass (1991). Pada album tersebut, setiap lagu-lagunya mengandung ayat-ayat yang ada pada injil hitam (Satanic Bible) serta digunakan intro bergaya Gothik dan gitar solo yang membuat lagu-lagu tersebut terkesan dari dunia “Kegelapan”. Lagu-lagu merekapun didasarkan atas filsafat “Satanis”.
Album:
Messe Noir (1988), Rites of the Black Mass (1991), Alla Xul (1992), Satanic Victory (1992), Lex Talionis (1992), Anti-God, Anti-Christ (1996), Those Who Have Risen (1997), Necromanteion Communion (1998), Compendium Diablerie : The Demo Days (2001).
Angelcorpse. Band kedua yang juga termasuk band yang menganut aliran Satanisme adalah band  Angelcorpse. Merupakan band yang dibentuk pada tahun 1995 oleh Pete Helmkamp dan mantan band yang dikenal sebagai Orde dari Chaos. Angelcorpse berasal dari Kansas City, tapi mereka pindah ke Tampa Florida (yang merupakan daerah penganut Satanisme) di Amerika. Musik mereka bertemakan Anti-Kristus dan peperangan. Pada tahun 1995 dan 2007 Band ini melakukan tur ke Eropa untuk mendukukng band-band beraliran satanisme yang ada.
Hal lain yang berkaitan dengan band ini adalah Pete Helmkamp, personil band, menulis buku yang berjudul ‘The Conqueror Manifesto.’ menurutnya, hal-hal yang memandang bahwa “In the spirit of Crowley’s ” dan pandangan tentang “Antichrist” adalah merupakan kebenaran. Dalam bukunya tersebut Pete menuliskan upaya manusia agar bisa naik ke Quest terhadap Plateau dari Invincibility dan mencapai Godhood (Homodeus).
Album:
Goats to Azazael Demo (1995), Hammer of Gods (1996), Nuclear Hell (1997), Wolflust Single (1997), Exterminate (1998), Winds of Desecration (1999), The Inexorable (1999), Iron, Blood and Blasphemy (2000), Death Dragons of the Apocalypse (2002), Of Lucifer and Lightning (2007)
Cradle of filth. Band ketiga adalah band beraliran Black Metal-Satanis, yaitu Cradle Of Filth. Adalah band yang berasal dari Inggris dibentuk pada tahun 1992, dengan penyanyi utama Dani Filth.Merupakan Band yang sangat erat kaitanya dengan Sihir, Mitologi, dan hal-hal yang berbau Kotoran. Selain menyanyikan alunan musik Black Metal, aliran ini juga meminkan aliran Dark Metal dan Death Metal, Vampyric Metal dan Satan Metal dan Symphonic Black Metal. Aliran ini telah banyak berubah sejak awal mula dibentuk. Pada awalnya nuansa Death Metal begitu kelihatan, namun seiring dengan waktu berubah menjadi Black, dan yang terakhir Bernuansa Ghotic yang sangat terlihat pada lagu ” Nymphetamine”.
Prestasi besar yang pernah diraih oleh band ini adalah merupakan band yang paling terkenal di Inggris setelah Iron Maiden.
Album:
The Principle of Evil Made Flesh (1994), Dusk… and Her Embrace (1996), Cruelty and the Beast (1998), Midian (2000), Damnation and a Day (2003), Nymphetamine (2004), Thornography (2006), Godspeed on the Devil’s Thunder (2008).
Dimmu Borgir. Band keempat yang juga merupakan band beraliran Satanis adalah Dimmu Borgir. Adalah Band Black Metal yang berasal dari Oslo, Norwegia, dibentuk pada tahun 1993. Dibentuk oleh Shagrath, Silenoz, dan Tjodalv.Band ini pertama kali menerbitkan album Inn i evighetens mørke pada tahun 1994. Yang kemudian merampungkan seluruh Track pada album For All Tid (1994).Band ini diketahui sering memainkan aliran Symphonic Black Metal, Black Metal, Ritual Black Metal, dan Deathy Metal. Tema-tema yang dibahas dalam lirik lagu-lagunya hampir sama dengan Cradle Of Filth, yaitu tentang pemujaan kepada Setan, Ritual, dan Peperangan.
Album: For all tid (1994), Stormblåst (1996), Enthrone Darkness Triumphant (1997), Spiritual Black Dimensions (1999), Puritanical Euphoric Misanthropia (2001), Death Cult Armageddon (2003), Stormblåst MMV (2005) In Sorte Diaboli (2007).
Arch Goat. Band kelima merupakan band Black-Death Metal, yaitu Arch Goat yang dibentuk di Finlandia. Album Pertama mereka diluncurkan pada tahun 1992 yang berjudul “Jesus Spawn”. Sebuah album yang di dalamnya penuh dengan hujatan-hujatan kepada Tuhan. Style dan gaya Band ini mirip dengan Angelcorpse, yaitu anti Kristus serta banyak memainkan Filosophy Satanis. Band ini juga terkadang memainkan musik Ritual.
Album:
Jesus Spawn (1992), Angelcunt (Tales of Desecration) (1993), Angelslaying Black Fucking Metal (2004), Live Black Mass (2005), Whore of Bethlehem (2006).
http://hermawayne.blogspot.comBlasphemy. Band Satanis keenam, adalah band Black Metal yang bersal dari Kanada, dibentuk di daerah Burnaby tahun 1984 bernama Blasphemy. Debut mereka yang opertama dalah “Blood upon the Altar” pada tahun 1989, merupakan album yang berisi Hujatan-hujatan kepada Tuhan. Band ini juga pernah melakukan tur ke Jerman “Fuck Christ”. Dalam syair-syairnya, Band ini banyak menggunakan tema-tema yang berhubungan dengan paganisme, mitologis dan lirik-lirik Anti-Kristus.
Album:
Fallen Angel of Doom (1990), Gods of War (1993), Live Ritual – Friday the 13th (2002).
http://hermawayne.blogspot.com 

Behemoth. Band ketujuh adalah Behemoth. Behemoth adalah band Black Metal yang berasal dari Polandia pada tahun 1991. Band ini memaikan musik dengan tema-tema Satanis, dan Ritual, dan pemujaan kepada Berhala. Band ini juga memainkan aliran musik Death Metal, ada juga yang menyebutnya sebagai Black Metal, Avantgrade Metal, Pagan Metal. Namun aliran yang sebenarnya dari band ini masih diragukan, karena band ini lebih suka tidak dilabelkan dalam genre apapun.
Album:
And the Forests Dream Eternally (EP) (1995), Sventevith (Storming Near the Baltic) (1995),Grom (1996), Bewitching the Pomerania (EP) (1997), Pandemonic Incantations (1998), Satanica (1999), Thelema.6 (2000), Antichristian Phenomenon (EP) (2001), Zos Kia Cultus (Here and Beyond) (2002), Conjuration (EP) (2003), Demigod (2004), Slaves Shall Serve (EP) (2005), The Apostasy (2007), Ezkaton (EP) (2008), Evangelion (2009).

http://hermawayne.blogspot.comArchEnemy. Kemudian band kedelapan adalah band Melodic Death Metal yang berasal dari Swedia. Band ini bernama Arch Enemy. Band ini merilis album pertamanya pada tahun 1996 berjudul “Black Earth”. Style band ini sangat mengagumkan, setiap track pada albumnya penuh dengan Melodi Gitar yang digabung dengan suara volkalis cewe (Angela Gossow) ini membuatnya begitu berkesan. Hal-hal yang dibahas dalam lagu-lagunya adalah hal-hal mengenai Kiamat, dan Anti-Kristus. Selain itu, pesonil band ini berasal dari para mantan Pemain band metal sebelumnya, seperti band Carcass, dan Yohanes Liva.
Album:
Black Earth (1996), Stigmata (1998), Burning Bridges (1999), Wages of Sin (2001), Anthems of Rebellion (2003), Doomsday Machine (2005), Rise of the Tyrant (2007).
http://hermawayne.blogspot.com
Burzum. Band kesembilan adalah Burzum, merupakan band BlackMetal yang dibentuk oleh Varg Vikernes, pada tahun 1991 di Bergen, Norwegia. Merupakan sebuah band yang sangat gemar melakukan peperangan dan kehancuran. Selain itu, band ini juga sering membuat lagu yang bertemakan anti-Kristus. Pada tahun 1993 Vokalis Burzum, Varg dijatuhi hukuman atas pembunuhan dan dinyatakan bersalah karena mencoba untuk membakar gereja di Norwegia.
Album:
Burzum (1992), Det som engang var (1993), Hvis lyset tar oss (1994), Filosofem (1996), Dauði Baldrs (1997), Hliðskjálf (1999), Antologi (2002).




Komunitas Underground
Komunitas Underground? Bawah tanah? Memang betul, komunitas yang tidak terlihat, tidak terdeteksi, seperti siluman, mereka hidup & ada diantara kita. Diakui atau tidak keberadaan komunitas musik underground apalagi di Indonesia sendiri masih dianggap sebelah mata di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara yang dirundung teror keyakinan dan bom bunuh diri. Citra negatif (anti kemapanan, begundal, begebah, selengean, dekat dengan minumar keras, narkoba, zat adiktif) kerap melekat pada mereka yang memilih jalur music indie.
Awalnya komunitas musik underground dikembangkan sebagai sebuah perlawanan terhadap industri mainstream secara independen dengan memproduksi dan mendistribusikan musik, telah ditumbangkan oleh gerakan Zionis untuk menyebarkan ide-ide yang akan bertentangan dengan Islam. (The Jakarta Post, 21 Maret 2011).
Meskipun ada komunitas musik casad yang taat beragama. Adalah Punk Muslim (Nasyid Underground) yang digagas oleh Ahmad Zaki, Adi, dan (alm) Budi. Ramadhan tahun 2007 mereka membentuk Punk Muslim di rumah singgah anak jalanan, Sanggar Oedix, sebelah kiri Terminal Pulo Gadung. Dalam situs resminya http://punkmuslim.multiply.com menyebutkan; “Punk Muslim mencoba untuk menjalankan perintah seperti, ’sampaikanlah walau cuma satu  ayat’, ’saling ingat mengingatkanlah kalian dalam kebaikan’, atau ribuan perintah-perintah yang lain, dan kami ini baru satu, dua atau tiga saja yang bisa kami kerjakan, Dan kami ini mengkhususkan untuk menyampaikan kepada diri kami sendiri dan merangkul kawan-kawan Punk yang terlanjur nge-Punk”
“Kami tidak melawan mereka (punkers), yang kami lawan adalah sebuah konsep atau sistem yang membuat mereka seperti yang terlihat sekarang, melawan pembiasan makna kebebasan yang ekstrim dan terlampau mengada-ada, dan melawan dasar mereka turun kejalanan entah karena broken home atau sebab lain.” “Muslim adalah sebuah subyek, dan Punk hanya sebuah object, terlepas dari letak susunan kata subyek dan object, “punk muslim” atau “muslim punk”. Kami ini hanya sebuah anti-tesis. Mencoba membuat dialektika dalam punk itu sendiri. Kami bukan punk islam atau islam punk, kami Punk Muslim“. Upaya mendalami ajaran Islam pengajian dan membaca Al-Quran sering dilakukan untuk mengenal Tuhan. Ahmad Zaki yang mengasuh anak-anak punk mencoba belajar membaca Al-Qur’an setiap malam Jumat. Mabit tiap dua bulan sekali, tafakur alam setiap tahun, dan rekrutmen menjadi kegiatan Punk Muslim. (Sabili, 19 Juni 2008, Eramuslim, 09 November 2009, detikNews, 04 Februari 2010 dan Zero to Hero Metro TV, 19 Juli 2010)
Lain cerita dengan komunitas underground yang ada di kota Bandung, Kontek Bandung kampung metal ada di Ujungberung dengan slogan ”…Panceg dina galur/babarengan ngajaga lembur.  Moal ingkah najan awak lebur…” (Teguh dalam pendirian, bersama-sama menjaga kampung dan persaudaraan. Tidak akan bergeming walaupun badan hancur lebur) yang diambil dari Amanat Galunggung yang dituliskan Rakeyan Darmasiksa (Raja Sunda Kuno yang hidup pada 1175-1297 Masehi) dan disadur menjadi lirik lagu ”Kujang Rompang” oleh Jasad, sebuah band beraliran death metal asal Bandung.Keberadaan subkultur band death metal asal Ujungberung ini merupakan sebuah paradoks. Pasalnya, musik metal, tetapi  lirik dan pesan nyunda dengan memakai alat Karinding, Celempung, Tarawangsa. Ujungberung Rebels dan Bandung Death Metal Sindikat menjadi wadah ekpresinya. (Kompas, 6 November 2009 dan Oasis Metro TV, 17 Februari 2011)
Namun, stigma negatif yang jauh dari Tuhan masih melekat pada mereka. Menanggapi pernyataan FPI tentang underground penyebar aliran sesat, menjauhkan pemuda dari Islam dan agen Zionis. Kemudian setelah kejadian konser Beside, salah satu band yang menggelar konser launching albumnya Sabtu (9/2/2008) di AACC, merupakan satu dari sekitar 200 grup musik underground di Kota Bandung. Besarnya jumlah itu menjadikan Bandung masuk jajaran Lima Besar komunitas underground terbesar dalam skala internasional setelah Amerika, Jerman, Inggris dan Belanda. Demikian disampaikan pengamat musik underground, Reggi Kayong Munggaran, saat dihubungi detikbandung, Senin (11/2/2008).Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan orang luar negeri tentang subkultur di Bandung.
Ternyata Bandung memiliki animo yang cukup besar terhadap musik underground, hingga menempati posisi ke lima komunitas terbesar undrground di dunia, tutur Reggi. Menurut Reggi, besarnya animo masyarakat, anak muda khususnya, terhadap musik underground merupakan kecenderungan yang aneh. Begitupun menurut negara-negara lain penganut subkultur yang sama. Musik underground sendiri, lanjut Reggi, merupakan budaya cangkokan. Dimana dalam proses pencariannya membentuk kultur memberdayakan diri sendiri dan komunitas. Berangkat dari pemikiran itulah, para pelaku musik underground memiliki etos kerja””Do it Your Self”. Karena musik underground merupakan musik subkultur bukan musik mainstream, dimana tidak semua orang bisa menikmati, tidak semua orang bisa melihat.
Sehingga untuk tetap menjaga eksistensi musik ini harus dilakukan sendiri. Grup underground membuat konser sendiri, show sendiri, kecenderungannya lebih eksklusif karena kapitalisme sudah mengakomodasi musik itu sendiri. Kalau musik seperti ini siapa yang mau mendengar, studio mana yang mau membuat rekaman. Kecuali oleh orang-orang yang memiliki kecintaan terhadap musik underground, jelas Reggi. Reggi mengatakan, dari sekian banyaknya grup musik underground di kota Bandung, sudah banyak yang melebarkan sayap ke luar negeri, seperti Eropa. Hal itu bisa terjadi ketika ada orang asing yang tertarik melihat subkultur di kota Bandung. Mengenai pandangan orang tentang musik underground sering diidentifikasi dengan kekerasan Reggi mengatakan, para pelaku musik underground tapi tidak cenderung apatis pengunduran diri. Untuk mencairkan opini publik, mereka sering melakukan kampanye melawan kekerasan "Kedepan, kita akan melakukan kampanye melawan HIV dan AIDS anti-obat-obatan terlarang” tandasnya.
Memang benar Kimung, eks personil Burgerkill pernah menuliskan “Ketika Saya Memutuskan untuk Meninggalkan Mesjid” pada blognya (www.kimun666.multiply.com edisi 7 Juni 2008 5:37 AM). Sejak umur tiga lima tahun saya begitu betah main di mesjid. Masuk SD (1980) dan SMP (1990). Setiap waktu ashar hingga maghrib tiba kami tabuh genderang dogdog kami dan bersahut-sahutan, senandungkan shalawat, asmaul husna, dan juga lagu-lagu pujian kami kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Sepanjang shaum bahkan, saya dan kawan-kawan sepakat untuk sahur lebih awal dan keluar sebelum jam setengah empat shubuh dan mulai marching dogdog kami keliling kompleks untuk meramaikan sahur bulan Shiam. Sekali lagi, lagi-lagi seingat saya, kami melakukannya karena kecintaan kami terhadap Allah SWT dan Rasululah SAW.
Tak ketinggalan pada diri Addy Gembel, personil Forgotten segala keluh kesah agama dan merasa dekat dengan Tuhan dicurahlan lewat album Tuhan Telah Mati (2001)
Hilang sudah logika/Terbakar oleh dusta/Mereka hina dan nista/Terjerat oleh dunia/Mati Logika, putuslah asa, sembah dunia/Kotor media, racuni jiwa, halalkan dosa/Tuhan telah mati (4x). Mati Logika, putuslah asa, sembah dunia/Persetan semua ajarannya/Jadikan nyata hancurkan dosa/Hiduplah dengan rakusnya dunia/Habiskan semua sampah logika/Tuhan telah mati (4x). Hilang sudah logika/Terbakar oleh dusta/Mereka hina dan nista/Terjerat oleh dunia.
Pun saat meluncurkan buku Tiga Angka Enam! (2005) yang kental dengan unsure-unsur keagaman. “gwa hanya minta sekeping surga yang selama ini kamu miliki. hanya sekeping saja. diantara jutaan keping yang sudah lo miliki hingga saat ini. penebusannya adalah lo boleh miliki gwa hingga waktu yang tak terbatas. walaupun untuk bisa seperti itu semua tabungan keberanian gwa habis gwa gadaikan didepan lo.” (Tempo, 26 April 2009)
Inilah cara komunitas music cadas dalam memaknai keberagamaan. Pasalnya, pola keberagamaan tidak hanya dilihat dari aspek ritual (shalat, pergi ke mesjid, menghadiri pengajian, memakai peci dan kerudung) semata, tapi dari segi pemikiran, perilaku dan karya nyata patut kita lirik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar